Sabtu, 29 Januari 2011

Pertambahan Penduduk di Indonesia

Berdasarkan hasil sensus penduduk terakhir, total penduduk Indonesia pada tahun 2000 berjumlah lebih dari 201 juta jiwa dengan rata-rata pertumbuhan penduduk 1,34% per tahun untuk periode 1990-2000. Jumlah ini kemudian menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat didunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Total penduduk Indonesia diproyeksikan akan mencapai 234,2 juta jiwa pada tahun 2010.

Secara Konstitusional, Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab menyediakan statistik dasar melalui kegiatan Sensus Penduduk (SP), Sensus Pertanian (ST) dan Sensus Ekonomi (SE) yang masing-masing dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali. Sensus penduduk di Indonesia telah dilakukan sebanyak lima kali, yaitu pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan 2000.

Sensus penduduk tahun 2010 (selanjutnya disingkat SP2010) yang akan datang merupakan sensus penduduk yang keenam sejak Indonesia merdeka. Landasan hukum penyelenggaraan SP2010 adalah sebagai berikut:
  • Undang-undang nomor 16 tahun 1997 tentang statistik
  • Peraturan pemerintah nomor 15 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik.
  • Peraturan presiden nomor 86 tahun 2007 tentang struktur organisasi BPS.
Sesuai dengan landasan hukum itu, seluruh perangkat pemerintah dari tingkat tertinggi hingga terendah sebagai eksekutif, diminta maupun tidak, wajib membantu dan mengambil peran sesuai dengan bidangnya masing-masing demi suksesnya SP2010.

Penyelenggaraan Sensus Penduduk 2010 (SP2010) merupakan hajatan besar bangsa yang hasilnya sangat penting dalam rangka perencanan pembangunan agar hasil-hasil pembangunan dapat ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat.
Sensus penduduk 2010 (SP2010) telah selesai dilaksanakan, berbagai pihak tentu sudah tidak sabar menunggu hasil SP2010, pada saat tulisan ini dibuat pengolahan SP2010 masih sedang dalam tahap pengolahan dengan menggunakan scanner. Namun pengguna data tidak perlu menunggu hasil scanner selesai untuk mengetahui gambaran penduduk Indonesia, karena sudah ada publikasi hasil sementara sensus penduduk 2010 melalui olah cepat SP2010. Menurut hasil olah cepat SP2010 jumlah penduduk Indonesia berjumlah 237.556.363 dengan penduduk laki-laki berjumlah 119.507.580 dan penduduk perempuan 118.048.783 dengan sex ratio 101, yang berarti jumlah penduduk laki-laki satu persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan atau setiap 100 perempuan terdapat 101 laki-laki.
Secara nasional, laju pertumbuhan penduduk Indonesia per tahun selama sepuluh tahun terakhir adalah 1,49 persen. untuk informasi selengkapnya mengenai hasil sementara sensus penduduk 2010.

Kebudayaan Jerman

Jerman mempunyai sejarah kenegaraan yang panjang dan unik. Awalnya, Jerman berbentuk Persatuan Jerman. Pada 1871, Jerman berdiri, berbentuk Kekaisaran Jerman. 


Setelah Perang Dunia II, Kekaisaran Jerman terbagi menjadi dua negara, yaitu Jerman Barat (Republik Federasi Jerman) dan Jerman Timur (Republik Demokrasi Jerman). Kedua negara itu memiliki ideologi yang berbeda.

Sejak penyatuan kembali (reunifikasi) Jerman Barat dan Jerman Timur pada 1990, Jerman memiliki nama resmi yang dikenal dengan istilah Republik Federasi Jerman. Saat sekarang, Jerman terdiri dari 39 Federasi yang berdaulat. Berlin merupakan ibu kota negara tersebut.

Peran Serta Jerman di Organisasi Dunia
Saat ini, Jerman bergabung sebagai anggota aktif beberapa organisasi dunia di antaranya:
  • PBB
  • Uni Eropa
  • NATO
  • G8
  • OECD
Jumlah Penduduk
Dengan jumlah penduduk yang mencapai 82 juta jiwa, Jerman termasuk negara yang berpenduduk terpadat di Eropa. Namun, dengan angka kelahiran 8,18 per 1000 orang, Jerman sedang menghadapi masalah kependudukan yang serius.

Politik dan Pemerintahan Jerman
  • Sejak penyatuan kembali (reunifikasi) pada tahun 1990, Jerman berbentuk negara federasi dengan 16 negara bagian.
  • Secara konstitusional, Jerman merupakan negara parlementer. Pemerintahannya dipimpin oleh seorang kanselir. Kanselir dipilih oleh badan legislatif federal Bundestag setiap empat tahun sekali.
  • Sedangkan kepala negaranya dipimpin oleh presiden yang dipilih oleh Bundesversammlung, terdiri dari Bundestag dan perwakilan dari setiap negara bagian. Presiden dipilih setiap lima tahun sekali yang jatuh pada tanggal 23 Mei.
  • Pemilihan umum di Jerman mengenal sistem banyak partai. Beberapa partai besar di Jerman di antaranya:
    1. Partai Sosial Demokrat (SPD)
    2. Uni Kristen Demokrat (CDU)
    3. Uni Kristen Sosial (CSU)
    4. Die Linke, Die Gruenen
    5. Partai Nasional Demokrat (NPD)
Sejak pemilihan umum tahun 1949, dua partai terbesar SPD dan CDU bergantian memimpin Jerman.

Pembagian Administratif
  • Sebagai negara federasi, Jerman mengakui kedaulatan negara-negara bagiannya. Setiap negara bagian dipimpin oleh seorang Perdana Menteri yang berdaulat, namun tetap patuh terhadap UUD tahun 1949.
  • Jerman mempunyai 16 negara bagian, yaitu:
    • Baden Wûttemberg
    • Bavaria
    • Brandenburg
    • Hesse
    • Mecklenburg-Vorpommern
    • Lower Saxony
    • North-Rhine Westphalia
    • Rhineland-Palatinate
    • Saarland
    • Saxony
    • Saxony Anhalt
    • Schleswig Holstein
    • Thuringia
    • Berlin (negara kota)
    • Bremen (negara kota)
    • Hamburg (negara kota).
Salah satu dampak dari sistem desentralisasi yang dianut pemerintahan Jerman, banyak terbentuk kota besar di Jerman, sekitar 80 kota. Jumlah penduduk di kota-kota tersebut lebih dari 100.000 jiwa

Kebudayaan Jawa

Kebudayaan Jawa merupakan salah satu sosok kebudayaan yang tua. Kebudayaan Jawa mengakar di Jawa Tengah bermula dari kebudayaan nenek moyang yang bermukim di tepian Sungai Bengawan Solo pada ribuan tahun sebelum Masehi. Fosil manusia Jawa purba yang kini menghuni Museum Sangiran di Kabupaten Sragen, merupakan saksi sejarah, betapa tuanya bumi Jawa Tengah sebagai kawasan pemukiman yang dengan sendirinya merupakan suatu kawasan budaya. Dari kebudayaan purba itulah kemudian tumbuh dan berkembang sosok kebudayaan Jawa klasik yang hingga kini terus bergerak menuju kebudayaan Indonesia.
Kata klasik ini berasal dari kata Clacius, yaitu nama orang yang telah berhasil menciptakan karya sastra yang mempunyai “nilai tinggi”. Maka karya sastra yang tinggi nilainya hasil karya Clacius itu dinamakan “Clacici”. Padahal Clacici adalah golongan ningrat/bangsawan, sedangkan Clacius termasuk golongan ningrat, oleh karena itu hasil karya seni yang mempunyai nilai tinggi disebut “seni klasik”.
Bengawan Solo bukan hanya terkenal dengan lagu ciptaan Gesang akan tetapi lebih daripada itu lembahnya terkenal sebagai tempat dimana banyak sekali diketemukan fosil dan peninggalan awal sejarah kehidupan di atas bumi ini.
Pada tahun 1891 Eugene Dubois menemukan sisa-sisa manusia purba yang diberi nama “Phitecanthropus Erectus” di daerah Trinil, Ngawi Karesidenan Madiun. Ternyata fosil-fosil itu lebih purba (tua) dan lebih primitif daripada fosil-fosil Neanderthal yang ditemukan di Eropa sebelumnya. Penggalian-penggalian diteruskan hingga pada sekitar tahun 1930-1931 ditemukan lagi fosil manusia di Ngandong dan di Kedungbrubus daerah Sangiran. Fosil ini lebih tua dari yang ditemukan di Jerman maupun di Peking. Berbeda dengan penemuan di bagian dunia lain, penemuan fosil-fosil pulau Jawa didapat pada semua lapisan Pleistoceen dan tidak hanya pada satu lapisan saja. Hingga nampak jelas perkembangan manusia sejak dari bentuk ‘keorangan’nya yang mula-mula (homonide), sedang dari bagian lain di dunia penemuan-penemuan itu tidak memberi gambaran yang sedemikian lengkap. Manusia purba itu diperkirakan hidup dalam kelompok-kelompok kecil bahkan mungkin dalam keluarga-keluarga yang terdiri dari enam shingga duabelas individu. Mereka hidup berburu binatang di sepanjang lembah-lembah sungai. Cara hidup seperti ini agaknya tetap berlangsung selama satu juta tahun. Kemudian diketemukan sisa-sisa artefak yang terdiri dari alat-alat kapak batu di sebuah situs di dekat desa Pacitan, dalam lapisan bumi yang berdasarkan data geologi diperkirakan berumur 800.00 tahun dan diasosiasikan dengan fosil Pithecanthropus yang telah berevolusi lebih jauh. Dengan demikian diperkirakan bahwa sejak paling sedikit 800.000 tahun yang lalu para pemburu di pulau Jawa sudah memiliki suatu kebudayaan.
Manusia dan kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang erat sekali. Kedua-duanya tidak mungkin dipisahkan. Ada manusia ada kebudayaan, tidak akan ada kebudayaan jika tidak ada pendukungnya, yaitu manusia. Akan tetapi manusia itu hidupnya tidak berapa lama, ia lalu mati. Maka untuk melangsungkan kebudayaan, pendukungnya harus lebih dari satu orang, bahkan harus lebih dari satu turunan. Jadi harus diteruskan kepada anak cucu keturunan selanjutnya.
Kebudayaan Jawa klasik yang keagungannya diakui oleh dunia internasional dapat dilihat pada sejumlah warisan sejarah yang berupa candi, stupa, bahasa, sastra, kesenian dan adat istiadat. Candi Borobudur di dekat Magelang, candi Mendut, candi Pawon, Candi Prambanan di dekat Klaten, candi Dieng, candi Gedongsongo dan candi Sukuh merupakan warisan kebudayaan masa silam yang tak ternilai harganya. Teks-teks sastra yang terpahat di batu-batu prasasti, tergores di daun lontar dan tertulis di kitab-kitab merupakan khasanah sastra Jawa klasik yang hingga kini tidak habis-habisnya dikaji para ilmuwan. Ada pula warisan kebudayaan yang bermutu tinggi dalam wujud seni tari, seni musik, seni rupa, seni pedalangan,seni bangunan (arsitektur), seni busana, adat istiadat, dsbnya.
Masyarakat Jawa Tengah sebagai ahli waris kebudayaan Jawa klasik bukanlah masyarakat yang homogen atau sewarna, melainkan sebuah masyarakat besar yang mekar dalam keanekaragaman budaya. Hal itu tercermin pada tumbuhnya wilayah-wilayah budaya yang pada pokoknya terdiri atas wilayah budaya Negarigung, wilayah budaya Banyumasan dan wilayah budaya Pesisiran.
Wilayah budaya Negarigung yang mencakup daerah Surakarta – Yogyakarta dan sekitarnya merupakan wilayah budaya yang bergayutan dengan tradisikraton(Surakarta dan Yogyakarta). Wilayah budaya Banyumasan menjangkau daerah Banyumas, Kedu dan Bagelen. Sedangkan wilayah budaya pesisiran meliputi daerah Pantai Utara Jawa Tengah yang memanjang dari Timur ke Barat.
Keragaman budaya tersebut merupakan kondisi dasar yang menguntungkan bagi mekarnya kreatifitas cipta, ras dan karsa yang terwujud pada sikap budaya.
Di daerah Jawa Tengah segala macam bidang seni tumbuh dan berkembang dengan baik, dan hal ini dapat kita saksikan pada peninggalan-peninggalan yang ada sekarang.
Provinsi Jawa Tengah yang merupakan satu dari sepuluh DTW (Daerah Tujuan Wisata) di Indonesia dapat dengan mudah dijangkau dari segala penjuru, baik darat, laut maupun udara. Provinsi ini telah melewati sejarah yang panjang, dari jaman purba hingga sekarang.
Dalam usaha memperkenalkan daerah Jawa Tengah yang kaya budaya dan potensi alamnya, Provinsi Jawa Tengah sebagaimana provinsi-provinsi lain di Indonesia, mempunyai anjungan daerah di Taman Mini “Indonesia Indah” yang juga disebut “Anjungan Jawa Tengah”. Anjungan Jawa Tengah Taman Mini “Indonesia Indah” merupakan “show window” dari daerah Jawa Tengah.
Anjungan Jawa Tengah di Taman Mini “Indonesia Indah” dibangun untuk membawakan wajah budaya dan pembangunan Jawa Tengah pada umunya. Bangunan induk beserta bangunan lain di seputarnya secara keseluruhan merupakan kompleks perumahan yang dinamakan “Padepokan Jawa Tengah”, yang berarsitektur Jawa asli.
Bangunan induknya berupa “Pendopo Agung”, tiruan dari Pendopo Agung Istana Mangkunegaran di Surakarta, yang diakui sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa. Propinsi Jawa Tengah juga terkenal dengan sebutan “The Island of Temples”, karena memang di Jawa Tengah bertebaran candi-candi. Miniatur dari candi Borobudur, Prambanan dan Mendut ditampilkan pula di Padepokan Jawa Tengah. Padepokan Jawa Tengah juga merupakan tempat untuk mengenal seni bangunan Jawa yang tidak hanya berupa bangunan rumah tempat tinggal tetapi juga seni bangunan peninggalan dari jaman Sanjayawangça dan Syailendrawangça.
Pendopo Agung yang berbentuk ”Joglo Trajumas” itu berkesan anggun karena atapnya yang luas dengan ditopang 4 (empat) Soko guru (tiang pokok), 12 (dua belas) Soko Goco dan 20 (dua puluh) Soko Rowo. Kesemuanya membuat penampilan bangunan itu berkesan momot, artinya berkemampuan menampung segala hal, sesuai dengan fungsinya sebagai tempat menerima tamu. Bangunan Pendopo Agung ini masih dihubungkan dengan ruang Pringgitan, yang aslinya sebagai tempat pertunjukan ringgit atau wayang kulit. Pringgitan ini berarsitektur Limas. Bangunan lain adalah bentuk-bentuk rumah adat “Joglo Tajuk Mangkurat”, “Joglo Pangrawit Apitan” dan rumah bercorak “Doro Gepak”.
Sesuai dengan fungsinya Anjungan Jawa Tengah selalu mempergelarkan kesenia-kesenian daerah yang secara tetap didatangkan dari Kabupaten-kabupaten / Kotamadya di Provinsi Jawa Tengah di samping pergelaran kesenian dari sanggar-sanggar yang ada di Ibukota, dengan tidak meninggalkan keadiluhungan nilai-nilai budaya Jawa yang hingga kini masih tampak mewarnai berbagai aspek seni budaya itu sendiri, adat-istiadat dan tata cara kehidupan masyarakat Jawa Tengah.
Bangunan Joglo Pangrawit Apitan di Anjungan Jawa Tengah TMII terletak bersebelahan dengan sebuah panggung terbuka yang berlatar belakang sebuah bukit dengan bangunan Makara terbuat dari batu cadas hitam bertuliskan kata-kata “Ojo Dumeh” dalam huruf Jawa berukuran besar. Perkataan Ojo Dumeh mempunyai makna yang dalam, sebab artinya, “Jangan Sombong”, sebuah anjuran untuk senantiasa mampu mengendalikan diri, justru di saat seseorang merasa mempunyai keberhasilan. Di panggung inilah pengunjung dapat menyaksikan pergelaran acara khusus Anjungan yang biasanya merupakan acara-acara pilihan.

Pertumbuhan Penduduk Dunia

Arah alir pertumbuhan penduduk dunia meningkat dengan cepat terutama semenjak Perang Dunia ke Dua. Menjelang tahun 1900 penduduk dunia telah bertambah 1650 juta dengan kadar pertumbuhan penduduk. PBB mengatakan jumlah penduduk akan mencapai 10 bilion orang pada tahun 2050. 3 negara asia yg mempunyai banyak penduduk adalah India, China dan Indonesia
jumlah penduduk pada tahun ;
1. 1975 - 4 bilion
2. 1990 - 5.3 bilion
3. 2002 - 6.3 bilion


  • Jumlah penduduk tua jauh melebihi jumlah penduduk dewasa dan remaja di negara maju
  • Ini menyebabkan komposisi umur penduduk menjadi tidak seimbang
  • "PBB menunjukan pada tahun 2050 penduduk berumur 80 dan ke atas akan bertambah sebanyak 6x"
  • Anggaran PBB pada thaun 2050 jumlah penduduk muda sedunia akan menurun sebanyak 20% sedangkan golongan tua akan meningkat sebanyak 22%
  • Kejadian ini berlaku di negara-negara maju.
  • Proses penuaan penduduk bertambah disebabkan oleh peningkatan tarif kesehatan
  • Peningkatan golongan tua di negara maju jelas lebih tinggi dibandingkan negara berkembang

FAKTOR FAKTOR PERTUMBUHAN PESAT PENDUDUK DUNIA
  1. Peningkatan angka kelahiran dan penurunan angka kematian
  2. Perkawinan di usia muda
  3. Kegagalan program KB
  4. Kestabilan politik