Era dunia digital sudah tidak asing lagi kita dengar. Salah satu perangkat elektronik yang sangat popular saat ini ialah komputer. Komputer sendiri memiliki banyak fungsi, antara lain yaitu untuk keperluan jurnalistik, akunting, dan berbagai keperluan lainnya sampai pada tahap permainan. Permainan lewat komputer sendiri sudah merebak di Indonesia, salah satunya yang termasuk popular di Indonesia adalah Warcraft Dota.
Dota sudah sangat populer di Indonesia. Hal ini dibuktikan dari banyaknya minat dari masyarakat Indonesia untuk bermain game ini. Peminatnya-pun tidak terbatas umur. Masyarakat dari segala usia menikmati permainan game ini, tidak hanya untuk anak-anak atau kalangan remaja saja. Game ini adalah game strategi antar 2 kubu. Pemainnya terdiri dari 6 sampai 10 orang, tergantung dari keinginan dari jumlah pemain kedua kubu, yang jumlah maksimalnya adalah 5 pemain. Setiap pemain dapat memilih 1 jenis hero/karkter yang memiliki karakteristik tersendiri, berbeda antara satu dengan yang lain.
Hal inilah yang membuat menarik game tersebut. Kerjasama tim, kehandalan memakai hero, serta strategi dipertarungkan dalam Dota. Saat ini, telah banyak bermunculan event-event yang berhubungan dengan game Dota sendiri di Indonesia antara lain yaitu WCG(World Cyber Game), WGT(World Gamemaster Tournament), ESWC(Electronic Sports World Cup), dan event-event tentang pertandingan dota yang diadakan kecil-kecilan, seperti di warnet.
Amat disayangkan, campur tangan pemerintah dalam game ini bisa dikatakan tidak ada. Event-event yang sudah ada di Indonesia kebanyakan direncanakan sendiri oleh pihak-pihak dalam negeri tertentu, serta pihak-pihak luar negeri. Game ini juga dapat dikatakan termasuk dalam kategori olahraga, seperti ESWC. Jika kita melihat dan berandai-andai tentang keadaan pemerintahan sekarang, akankah game ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pemerintah, ataukah terlebih lagi Game Dota dapat masuk ke dalam PON(Pekan Olahraga Nasional) dalam kategori olahraga elektronik?
Dota sudah sangat populer di Indonesia. Hal ini dibuktikan dari banyaknya minat dari masyarakat Indonesia untuk bermain game ini. Peminatnya-pun tidak terbatas umur. Masyarakat dari segala usia menikmati permainan game ini, tidak hanya untuk anak-anak atau kalangan remaja saja. Game ini adalah game strategi antar 2 kubu. Pemainnya terdiri dari 6 sampai 10 orang, tergantung dari keinginan dari jumlah pemain kedua kubu, yang jumlah maksimalnya adalah 5 pemain. Setiap pemain dapat memilih 1 jenis hero/karkter yang memiliki karakteristik tersendiri, berbeda antara satu dengan yang lain.
Hal inilah yang membuat menarik game tersebut. Kerjasama tim, kehandalan memakai hero, serta strategi dipertarungkan dalam Dota. Saat ini, telah banyak bermunculan event-event yang berhubungan dengan game Dota sendiri di Indonesia antara lain yaitu WCG(World Cyber Game), WGT(World Gamemaster Tournament), ESWC(Electronic Sports World Cup), dan event-event tentang pertandingan dota yang diadakan kecil-kecilan, seperti di warnet.
Amat disayangkan, campur tangan pemerintah dalam game ini bisa dikatakan tidak ada. Event-event yang sudah ada di Indonesia kebanyakan direncanakan sendiri oleh pihak-pihak dalam negeri tertentu, serta pihak-pihak luar negeri. Game ini juga dapat dikatakan termasuk dalam kategori olahraga, seperti ESWC. Jika kita melihat dan berandai-andai tentang keadaan pemerintahan sekarang, akankah game ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pemerintah, ataukah terlebih lagi Game Dota dapat masuk ke dalam PON(Pekan Olahraga Nasional) dalam kategori olahraga elektronik?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar