Selasa, 26 Maret 2013

Opini Saya tentang Nopol Ganjil dan Genap di DKI

Kebijkan ini mungkin sudah lama dicanangkan jauh dari sebelum Gubernur yang sekarang. Namun yang namanya kota besar banyak PR(pekerjaan rumah) yang harus dilaksanakan. Dalam Hal ini yang jadi bahasan saya adalah Kebijikan tentang penerapan Nopol Ganjil dan Genap di DKI. Kebijakan ini banyak menuai pro dan kontra di berbagai kalangan. Langsung saja menurut saya pribadi, pemerintah ini sebenernya serius ataukah tidak dengan kebijakan ini sedangkan banyak pengendara yang malas beralih.

Alasan untuk menolak kebijakan ini menurut saya :

  1. Emang pemerintah mikirin rakyatnya yang susah-susah cari uang bahkan pas-pasan. Kalau mereka beralih yang tadinya naik motor 5.000rupiah bolak balik terus kebijkan ini dilaksanakan naik angkutan umum minimal 10.000ribu. Jadi mikir Logis aja buat pemerintah "ANDA ITU MW BIKIN KEBIJAKAN BUAT NGEBUNUH RAKYAT ANDA SENDIRI".
  2. Tarif untuk angkutan umum masal yang akan diturunkan ke jalan apakah sudah dijadikan bahan pertimbangan. "Alangkah baiknya kalau pemerintah survei atau melakukan observasi yang di khususkan untuk kalangan menengah ke bawah". Dari komentar diatas mungkin kalau naik 2.000rupiah untuk sehari-hari lumayan tak terlalu berat jadi 7.000rupiah perhari.
  3. Monopoli angkutan umum yang hanya dipegang oleh satu orang atau sekelompok orang. Akibatnya memainkan harga seenaknya jidat karena hanya trayek mereka yang melewati jalur tertentu.
  4. Kalangan atas gengsi naik angkutan umum dengan alasan yang aneh-aneh.
  5. Pemerintah aja naik mobil dinas atau mobil pribadi. Rakyatnya seharusnya diberi contoh juga kalau pemerintah juga mau naik angkutan umum.

Yang harus diperhatikan menurut saya apabila ingin berjalan sesuai dengan impian orang yang keseharianya di DKI :

  1. Transparan dengan pelaksanaan kebijakan. Otamatis jadi jauh dengan isu "KORUPSI".
  2. Melibatkan rakyat dalam pemabangunanya.
  3. Jangan kebanyakan janji tapi bukti untuk terjun langsung.
  4. Mempersiapkan armada dengan jumlah yang bisa memenuhi untuk lancarnya kebijakan.
  5. Memahami bagi rakyat atau masyarakat yang menolak.

Untuk kemajuan ke arah lebih baik Saya akan mendukung tapi untuk kehancuran yang lebih fatal sebaiknya pemerintah mempersiapkan untuk diturunkan paksa oleh rakyatnya sendiri.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar